Prestasi Olahraga Atlet Bulutangkis, Prestasi Olahraga Atlet Bulutangkis Indonesia, Prestasi Olahraga Atlet Bulutangkis Indonesia 2015, Prestasi Olahraga Atlet Bulutangkis Tahun 2013, Prestasi Olahraga Atlet Bulutangkis Lilyana Natsir, Prestasi Olahraga Atlet Bulutangkis Nasional, Prestasi Olahraga Atlet Bulutangkis Indonesia Dikancah Internasional, Prestasi Olahraga Atlet Bulutangkis Junior, Prestasi Olahraga Atlet Bulutangkis Lengkap, Prestasi Olahraga Atlet Bulutangkis Putri
Lilyana Natsir dengan
panggilan akrabnya adalah Butet merupakan salah satu atlet bulu tangkis ganda
Indonesia yang berpasangan dengan Tantowi Ahmad
pada nomor ganda campuran. Dari pengalaman yang pernah diraih antara lain
bertanding pada perebutan Piala Uber (2004, 2008 dan 2010), Piala Sudirman
(2003 , 2005, 2007, 2009 dan 2011), medali perak Olimpiade Beijing 2008 nomor
ganda campuran bersama Nova Widianto, dan Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016
bersama Tantowi Ahmad.
Lilyana Natsir
dilahirkan pada tanggal 9 September 1985 di Manado, Sulawesi Utara. Lilyana
Natsir adalah anak bungsu dari pasangan Beno Natsir dan Olly Maramis. Dia
mempunyai seorang kakak perempuan yang bernama Calista Natsir. Semenjak duduk
di sekolah dasar, Lilyana atau Butet sudah bergabung dengan klub bulu tangkis
di Pisok, Menado. Pada tahun 1997, Lilyana yang masih berusia 12 tahun berhasil
diterima masuk dan bergabung di PB Tangkas, Jakarta.
Setelah tiga
tahun lamanya, ia berhasil masuk dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas).
Lilyana pertama kali dipasangkan dengan Vita Marissa di kategori partai
ganda putri. Melalui saran dan petunjuk dari sang pelatih, Richard Mainaky,
Lilyana kini kemudian berpasangan dengan Nova Widianto di lapangan semenjak
tahun 2004.
Keputusan yang
diambil oleh Richard Mainaky membuahkan hasil yang membanggakan yaitu pasangan
Lilyana-Nova terbukti sukses. Pasangan Nova-Lilyana berhasil membawa pulang sederet
penghargaan seperti Singapore Open (2004), SEA Games (2005, 2007), Juara Dunia
di Amerika Serikat (2005), Juara Taiwan Open (2006), Indonesia Open (2005) dan
Runner-Up All England Open Super Series (2008).
Dalam perjalanan
karirnya, Liliyana sudah tiga kali masuk dalam babak final kejuaraan All
England yang merupakan salah satu turnamen tertua ini. Ditahun 2008, Liliyana
yang berlaga dengan pasangannya yaitu Nova Widianto berhasil dikalahkan oleh
pasangan China, Zheng Bo/ Gao Ling dalam permainan tiga gim, 21-18, 14-21,
9-21. Pemain ganda yang berasal dari China yaitu pasangan Zhang Nan/Zhao Yunlei berhasil menumbangkan
kembali pasangan Nova /Liliyana untuk bisa menjadi juara All England pada tahun
2010. Nova/Lilyana harus menerima dan
mengakui kemenangan lawan mainnya dengan skor tipis, 18-21, 25-23, 18-21.
hingga akhirnya dia berhasil mendapatkan gelar juara pada turnamen All England. Di 2012 Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad berhasil membawa pulang gelar juara untuk Indonesia yang sedang menantikan penantian panjang selama 33 tahun untuk prestasi ganda campuran di kejuaraan All England.
hingga akhirnya dia berhasil mendapatkan gelar juara pada turnamen All England. Di 2012 Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad berhasil membawa pulang gelar juara untuk Indonesia yang sedang menantikan penantian panjang selama 33 tahun untuk prestasi ganda campuran di kejuaraan All England.
Untuk
persembahan gelar terakhir untuk Indonesia yang dipersembahkan oleh pasangan
Christian Hadinata dan Imelda Wiguna pada tahun 1979. Perolehan gelar juara ini adalah titel
premier pertama untuk pasangan Tontowi dan Liliyana. Sebelumnya pasangan ini
pernah berhasil menjadi juara dua gelar superseries di India juga Singapura,
lalu dua gelar grand prix gold di Malaysia juga Macau. Selanjutnya, pada tahun
berikutnya kejuaraan di All England 2013, pasangan ini, Tontowi dan Lilyana
berhasil lagi untuk mempertahankan gelar juara mereka setelah menumbangkan
pasangan yang berasal dari China yaitu, pasangan Zhang Nan/Zhao Yunlei, dengan straight
set 21-13 21-17. Berhasil sukses kembali dengan merebut kejuaraan yang mereka
raih pada tahun 2014 lalu menaiki podium tertinggi ganda campuran All England
setelah menyelesaikan perlawanan Zhang Nan/ Zhao Yunlei pada final melalui skor
sama yaitu, 21-13 21-17.
Di ajang
Kejuaraan Dunia bulu tangkis, Lilyana adalah pemain atau atlet putri pertama
Indonesia yang berhasil meraih tiga gelar pada ajang bergengsi tersebut. Disaat
tahun 2005, masih bersama dengan Nova Widianto pasangan Lilyana sebelum Tontowi,
Lilyana kembali berhasil menumbangkan pasangan dari negeri tirai bamboo(china),
mereka adalah pasangan Xie Zhongbo/ Zhang Yawen, dengan skor 13-15 15-8 15-2.
Di tahun 2007, pasangan ini kembali merebut gelar juara untuk kedua kalinya
dengan mengalahkan pasangan yang berasal dari China lainnya pada sesi final,
Zheng Bo/ Gao Ling, dengan skor 21-16 21-14. Lalu pada tahun 2013 bersama
partner yang berbeda (Tontowi Ahmad), Lilyana kembali berhasil merengkuh gelar
juara dunia untuk ketiga kalinya setelah menumbangkan pasangan China, Xu
Chen/Ma Jin, dengan pertarungan tiga gim, 21-13 16-21 22-20.
Olimpiade Rio 2016
Olimpiade Rio 2016
Lalu, pasangan
ganda campuran Indonesia dia adalah pasangan Tontowi dan Liliyana berhasil
sukses menyumbang medali emas pada Olimpiade Rio 2016 setelah berhasil mengalahkan
pasangan dari Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, Selasa (17/8). Prestasi
yang membanggakan ini menjadi satu-satunya medali emas yang berhasil diraih
kontingen Indonesia pada Olimpiade Rio 2016 yang sebelumnya hanya berhasil mengumpulkan
satu perak dan satu perunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar